Jika Allah Swt memberikan pertolongan, makhluk mana yang dapat menggagalkannya ? Tidak ada. Allah Swt adalah Maha Kuasa atas segalanya. Dia lah yang seharusnya menjadi tempat bersandar dan meminta pertolongan jika manusia ingin selamat, bahagia dan menang.
Tidak sedikit manusia yang takut kalau tidak akan mendapatkan rejeki, takut miskin hingga waktunya pun dihabiskan untuk bekerja tp meninggalkan kewajibannya sebagai seorang abdillah. Dunia dan akherat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Manusia perlu berihtiar untuk menjalani kehidupannya didunia dan juga harus beribadah untuk kepentingan akheratnya. Jangan sampai mengabaikan akherat dan jangan pula mengabaikan akherat. Rasulullah Saw telah mengajari kita untuk berdo'a untuk kebaikan dunia dan akherat (orang menyebutnya : doa sapu jagad), bukan hanya untuk kebaikan salah satunya saja. Sehingga sudah seharusnya manusia harus mengusahakan keduanya, karena kalau memiliki komitmen do'a tersebut (do'a sapu jagad), maka wajib pula untuk melakukan ihtiar nya. Do'a dan ihtiar tak dapat dipisahkan. Jikalau dunia dicari dan selanjutnya digunakan untuk mencari akherat maka sempurnalah ia.
Ketakutan akan rejeki itu memang dapat menimpa siapa saja, bahkan manusia bisa berubah 180 derajat karena gara-gara rejeki. Apakah semestinya demikian ?
Bagaimana kehidupan keluarga Ali bin Abi Thalib r.a ? Bukan keluarga kaya. Akan tetapi beliau mempunyai jaminan surga. Banyaknya kekayaan bukanlah jaminan surga, akan tetapi rahmat Allah Swt. Dan rahmat-Nya itu akan di Karuniakan kepada hamba-hamba yang di kehendaki-Nya. Maka mendekatlah kepada Nya.
Oleh karena itu tidak semestinya manusia takut akan rejeki, karena Allah Swt lah yang akan memenuhinya. Tidak semestinya manusia merasa tidak cukup akan rejeki yang Allah Swt berikan, padahal disisi Allah Swt sebenarnya rejeki yang demikian itu cukup baginya kalau dia bisa menggunakannya dengan baik. Memang sifat yang selalu merasa tidak cukup akan rejeki dari Allah Swt ini bisa mengurangi rasa syukur kita kepada Allah Swt.
Yang perlu ditakutkan adalah kalau kita tidak bisa bertaqwa dan bertawakal hanya kepada-Nya. Padahal siapa yang memiliki ketaqwaan dan tawakal kepada Allah Swt, Allah Swt akan memberikan jalan keluar dan mencukupkan (keperluan) baginya.
“....Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS At-Thalaaq[65]:2-3).