Setelah dilahirkan, apakah selanjutnya manusia hanya untuk dimatikan ? Tetapi mengapa harus ada kematian di usia balita, anak-anak, remaja, dewasa, tua, bahkan masih didalam kandungan ? Mengapa mereka tidak dimatikan dalam usia yang sama semua ?
Kematian adalah sebuah kepastian yang harus dirasakan oleh setiap makhluk termasuk manusia, tetapi kebanyakan manusia sering terlena dengan kehidupan dunia karena tak mengetahui kapan kematian menjemputnya. Begitulah Allah Swt berkehendak dengan ke-Maha Kuasa-Nya, dengan Maha Adil-Nya untuk memberikan balasan yang sempurna pada setiap makhluknya.
Surga memang mahal harganya tak dapat dibeli dengan emas bergunung-gunung, bahkan dunia seisinya. Namun hanya dengan rahmat dari Allah Swt insan-insan mulia dapat mendiaminya. Insan-insan mulia tersebut adalah insan-insan yang benar-benar berusaha menunaikan kewajibannya didunia untuk beribadah kepada Allah Swt, bukan mereka yang selalu terlena atas kehidupan dunia hingga ajalnya.
Selama nyawa masih ada cita-cita harus ada yaitu cita-cita untuk menjadi abdillah yang sempurna. Mulai saat ini harus kita niatkan untuk mencapai cita-cita tersebut karena segala amal tergantung dengan niatnya, dan ia akan mendapatkan apa yang diniatkannya.
Manusia hidup dibumi adalah dalam sebuah perjalanan, perjalanan menuju akherat. Dalam perjalanannya, manusia hidup tidak lepas dari dua tujuan, dunia dan akherat. Barangsiapa yang tidak bersungguh-sungguh meraih dunia maka ia akan sengsara, barangsiapa tidak bersungguh-sungguh berusaha untuk akheratnya maka jangan memimpikan surga.
Sudah jelas tujuan kita. Tetapi kita sering lupa tujuan kita, sehingga setiap perbuatan/amal kita-pun sering bukan untuk tujuan akherat, tetapi sebatas dunia. Begitu hina.
Kita telah diajari untuk menyebut asma Allah tatkala memulai beramal/berbuat dan mengucapkan syukur kepada Allah tatkala selesai-nya. Kita diajari untuk selalu mengingat-Nya, sehingga setiap amal/perbuatan kita selalu ada niat karena-Nya.